Minggu, 19 Agustus 2012

تَقَبَّلَ اللّهُ مِنَّ وَ مِنْكُمْ صِيَمَنَا وَ صِيَمَكُمْ كُلُّ عَامٍ وَ أَنْتُمْ بِخَيْرٍ

Semoga di hari nan FITRI ini dapat kita jumpai lagi selanjutnya dan selanjutnya....

Menjadikan jiwa dan rohani kita menjadi lebih baik lagi guna menyonsong kehidupan yang akan datang...

Hari nan FITRI ini semoga menjadi berkah untuk kita semua...
Baik untuk diriku dan keluargaku...
Begitupun untuk orang lain yang tidak kukenal...
'Pun untuk alam semesta raya...

''SELAMAT IDUL FITRI 1433H ,MOHON MAAF LAHIR DAN BATHIN''

Minggu, 12 Agustus 2012

Suara keresahan di taman hati


Aku ingin...,tapi ku tak bisa....
Lihatlah hatiku...,terlanjur jatuh...
Sesungguhnya ku ingin dirimu, tuk cairkan hatiku yang beku....
Namun aku tak mau menyakitimu, karena hati ini masih ragu.....
Tapi aku butuh cinta....

Sering ingin berpaling dari indahnya bayangmu....
Namun ketika ingin lari menjauh,semakin terasa menyiksa...
Aaaarrrrhhhggg...!!!!..
Gairah senyumku musnah....
Lalu...anganku sesat...,langkahpun hilang arah....

Yaa Rabb..,apakah aku telah salah mencintainya....
Hingga yang kurasakan hanya kepedihan....
Kasih sayang yang coba kubangun,selalu di terpa goncangan...
Membuatku terhempas,terkulai tiada daya...
Ketulusan cintaku seakan terkoyak dan ternoda karena ketidakberdayaanku....

Yaa Allah....
Kini kupasrahkan kepada-Mu....
Apa-apa yang terbaik untukku....
Hanya Engkau Yang Maha Tahu....
Apa-apa yang telah kuperbuat.....

Yaa Allah Yang Maha Pengampun...
Ampunilah atas kekhilafanku.....
Hingga membutakan mata hati dan fikiranku.....
Yaa Allah Yang Maha Daya Cinta..
Jangan biarkan aku terlalu lama dalam keterpurukkan ....
Jangan biarkan aku terlalu lama dalam kesendirian....
Berikan aku keikhlasan,kesabaran dan ketegaran...
Untuk jalani hidup menuju Ridho-Mu....
=~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~=
Syair: "Suara keresahan di taman hati"
By   : Penyair Di Hadapan Senja.

Sabtu, 11 Agustus 2012

Di telan bara...Di buang permata....


Saat ini aku hanya mampu bersandar di jendela senja....
Ku lihat ke angkasa indah pelangi itu akhirnya sirna....
Peluh membanjir ditelungkup hati yang terkoyak...
Ibarat satu pohon yang hidup di tengah padang gurun, peluh dan sesak.....

Kini kembali aku mendapati diriku sendiri....
Setelah roman klasik yang kualami terjadi...
Bila ditelan...bara yang menyala....
Bila dibuang...permata bak kejora...
Kita saling cinta,..namun harus terpisah karena tiada restu dari telapak syurga....

Hati ini telah terenggut binasa....
Kukira manis yang hendak kusapa...
Ternyata pahit harus kembali kutelan juga....
Terbentur dinding keyakinan,...akhirnya cinta dan kasih sayang bersenandung air mata...

Wahai kekasih,yang tersedu di balik tirai senja....
Mungkin kelak ,semburat bayanganku tak kau hiraukan lagi....
Namun dalam rintihan kudus do’aku,...namamu selalu tersenandung dalam kidung hatiku....
Mungkin juga parau suaraku tiada kau kenali lagi....
Namun namamu senantiasa mewarnai dan ada dalam syair-syair syahdu yang kuderma....

Oohh...sanggupkah bara ini kujadikan permata...
Kujadikan bunga, kujadikan apa saja yang bisa menyelimuti helai syair yang ku rajut....
Perlahan iba menghangatkan tubuhku....
Seperti terbesit heningan diriku....
Yaa karim, Yaa rahman hanya kepada-Mu aku berpulang dan menghiba tentang semua yang terjadi....

~=~=~=~=~=~=~=~=~=~=~=~=~=~=~=~=~=~=~=~=~=~=~=~=~=~=~=~

*Syair disadur dari tulisan "Cinta terlarang.(Aku dan gadis pembaca Al-kitab)"
Belum kelar sich nulisnya...heheheeh...rencana buat novel di bulan RAMADHAN yang akan datang...

  By:Seamee  

Ternyata....


Telah kucium kaki bumi....
Telah kuterima tamparan angin....
Ku tundukkan diriku di hadapan langit...
Bahkan kusujudkan hatiku di hadapanmu...

Lalu kuterjemahkan kata-kata yang melekat di matamu....
Lewat syair-syair yang kuderma setiap melintasi semesta...
Namun ternyata masih kurang mampu menaklukkan roh perasaanmu....
Yang selalu bergentayangan menghantui ruang fikiranku...

Engkau telah menanamkan cinta untuk tumbuh dihatiku....
Serta menyelimuti mataku dengan keindahan wujudmu...
Sehingga kilauan alam semesta pun engkau kalahkan dalam pandanganku...

Aaaacccchhhh....!!!!!!....
Salju itu kini terbakar panas matahari....
tak ada lagi keseimbangan didunia jiwaku....
Saat engkau berlalu meninggalkanku...
Padahal aku berharap engkaulah bidadari alam kehidupanku...
tanpa engkau sadari kau telah membuat awan hitam di seluruh langit hatiku.... Sehingga hujan airmata pun membasahi tanah retak di taman cintaku...

Perpisahan senja itu bagai gempa....
Porak-poranda sudah istana hati yang telah kubangun dengan pengorbanan waktu....
Sejak itu tak ada lagi musim semi di hatiku....
=~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~=
*Ku Dedikasikan buat ''RBA''lubis.

"Senja itu kamu. Kamu itu senja, senjaku...
Waktu hadirmu memang pendek, tapi kau mampu mempermanis setiap jengkal langkah yang kuambil di jalan hidupku, dan memperindah setiap hela nafas yang kuambil di setiap detik hidupku. Kamu, senjaku.”

Senja membawa banyak kenangan. Pahit dan juga manisnya perjalanan yang pernah kulewati. Aku tahu semua yang ada di bumi memang tak pernah sekali pun bisa abadi. Dan mungkin juga itu berlaku untuk hubungan kita.

By:Penyair Di Hadapan Senja.