Selasa, 17 Januari 2012

Kata-kata bijak mengenai cinta



Cinta tidak pernah meminta, ia sentiasa memberi, cinta membawa penderitaan, tetapi tidak pernah berdendam, tak pernah membalas dendam. Di mana ada cinta di situ ada kehidupan; manakala kebencian membawa kepada kemusnahan.~ Mahatma Ghandi
Tuhan memberi kita dua kaki untuk berjalan, dua tangan untuk memegang, dua telinga untuk mendengar dan dua mata untuk melihat. Tetapi mengapa Tuhan hanya menganugerahkan sekeping hati pada kita? Karena Tuhan telah memberikan sekeping lagi hati pada seseorang untuk kita mencarinya. Itulah namanya Cinta.
Ada 2 titis air mata mengalir di sebuah sungai. Satu titis air mata tu menyapa air mata yg satu lagi,” Saya air mata seorang gadis yang mencintai seorang lelaki tetapi telah kehilangannya. Siapa kamu pula?”. Jawab titis air mata kedua tu,” Saya air mata seorang lelaki yang menyesal membiarkan seorang gadis yang mencintai saya berlalu begitu sahaja.”
Cinta sejati adalah ketika dia mencintai orang lain, dan kamu masih mampu tersenyum, sambil berkata: aku turut bahagia untukmu.
Jika kita mencintai seseorang, kita akan sentiasa mendoakannya walaupun dia tidak berada disisi kita.
Jangan sesekali mengucapkan selamat tinggal jika kamu masih mau mencoba. Jangan sesekali menyerah jika kamu masih merasa sanggup. Jangan sesekali mengatakan kamu tidak mencintainya lagi jika kamu masih tidak dapat melupakannya.
Perasaan cinta itu dimulai dari mata, sedangkan rasa suka dimulai dari telinga. Jadi jika kamu mahu berhenti menyukai seseorang, cukup dengan menutup telinga. Tapi apabila kamu Coba menutup matamu dari orang yang kamu cintai, cinta itu berubah menjadi titisan air mata dan terus tinggal dihatimu dalam jarak waktu yang cukup lama.
Cinta datang kepada orang yang masih mempunyai harapan walaupun mereka telah dikecewakan. Kepada mereka yang masih percaya, walaupun mereka telah dikhianati. Kepada mereka yang masih ingin mencintai, walaupun mereka telah disakiti sebelumnya dan kepada mereka yang mempunyai keberanian dan keyakinan untuk membangunkan kembali kepercayaan.
Jangan simpan kata-kata cinta pada orang yang tersayang sehingga dia meninggal dunia , lantaran akhirnya kamu terpaksa catatkan kata-kata cinta itu pada pusaranya . Sebaliknya ucapkan kata-kata cinta yang tersimpan dibenakmu itu sekarang selagi ada hayatnya.
Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dan bercinta dengan orang yang salah sebelum bertemu dengan orang yang tepat, kita harus mengerti bagaimana berterima kasih atas kurniaan itu.
Cinta bukan mengajar kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan mengajar kita menghinakan diri, tetapi menghembuskan kegagahan. Cinta bukan melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat -Hamka
Cinta dapat mengubah pahit menjadi manis, debu beralih emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh, penjara menjadi telaga, derita menjadi nikmat, dan kemarahan menjadi rahmat.
Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu, tetapi lebih menyakitkan adalah mencintai seseorang dan kamu tidak pernah memiliki keberanian untuk menyatakan cintamu kepadanya.
Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu. Hanya untuk menemukan bahawa pada akhirnya menjadi tidak bererti dan kamu harus membiarkannya pergi.
Kamu tahu bahwa kamu sangat merindukan seseorang, ketika kamu memikirkannya hatimu hancur berkeping.
Dan hanya dengan mendengar kata “Hai” darinya, dapat menyatukan kembali kepingan hati tersebut.
Tuhan ciptakan 100 bahagian kasih sayang. 99 disimpan disisinya dan hanya 1 bahagian diturunkan ke dunia. Dengan kasih sayang yang satu bahagian itulah, makhluk saling berkasih sayang sehingga kuda mengangkat kakinya kerana takut anaknya terpijak.
Kadangkala kamu tidak menghargai orang yang mencintai kamu sepenuh hati, sehinggalah kamu kehilangannya. Pada saat itu, tiada guna sesalan karena perginya tanpa berpatah lagi.
Jangan mencintai seseorang seperti bunga, kerana bunga mati kala musim berganti. Cintailah mereka seperti sungai, kerana sungai mengalir selamanya.
Cinta mampu melunakkan besi, menghancurkan batu, membangkitkan yang mati dan meniupkan kehidupan padanya serta membuat budak menjadi pemimpin. Inilah dasyatnya cinta !
Permulaan cinta adalah membiarkan orang yang kamu cintai menjadi dirinya sendiri, dan tidak merubahnya menjadi gambaran yang kamu inginkan. Jika tidak, kamu hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kamu temukan di dalam dirinya.
Cinta itu adalah perasaan yang mesti ada pada tiap-tiap diri manusia, ia laksana setitis embun yang turun dari langit,bersih dan suci. Cuma tanahnyalah yang berlain-lainan menerimanya. Jika ia jatuh ke tanah yang tandus,tumbuhlah oleh kerana embun itu kedurjanaan, kedustaan, penipu, langkah serong dan lain-lain perkara yang tercela. Tetapi jika ia jatuh kepada tanah yang subur,di sana akan tumbuh kesuciaan hati, keikhlasan, setia budi pekerti yang tinggi dan lain-lain perangai yang terpuji.~ Hamka
Kata-kata cinta yang lahir hanya sekadar di bibir dan bukannya di hati mampu melumatkan seluruh jiwa raga, manakala kata-kata cinta yang lahir dari hati yang ikhlas mampu untuk mengubati segala luka di hati orang yang mendengarnya.
Kamu tidak pernah tahu bila kamu akan jatuh cinta. namun apabila sampai saatnya itu, raihlah dengan kedua tanganmu,dan jangan biarkan dia pergi dengan sejuta rasa tanda tanya dihatinya
Cinta bukanlah kata murah dan lumrah dituturkan dari mulut ke mulut tetapi cinta adalah anugerah Tuhan yang indah dan suci jika manusia dapat menilai kesuciannya.
Bukan laut namanya jika airnya tidak berombak. Bukan cinta namanya jika perasaan tidak pernah terluka. Bukan kekasih namanya jika hatinya tidak pernah merindu dan cemburu.
Bercinta memang mudah. Untuk dicintai juga memang mudah. Tapi untuk dicintai oleh orang yang kita cintai itulah yang sukar diperoleh.
Satu-satunya cara agar kita memperolehi kasih sayang, ialah jangan menuntut agar kita dicintai, tetapi mulailah memberi kasih sayang kepada orang lain tanpa mengharapkan balasan. (Dale Carnagie)

Jumat, 13 Januari 2012

Masa depan ISLAM di Rusia menggembirakan,Insya Allah.


Bayangkan Rusia pada tahun 2050! Menurut Paul Goble, seorang spesialis yang secara khusus melakukan kajian terhadap minoritas etnis di Federasi Rusia, nampaknya ia memperkirakan dalam beberapa dekade mendatang, Rusia akan menjadi sebuah negara mayoritas Muslim. Sekarang jumlah Muslim di seluruh Rusia mencapai 16 juta jiwa.
Disisi lain, ada berita buruk dengan penurunan yang cepat jumlah populasi negeri Beruang Merah ini. Melihat kecenderungan populasi penduduk Rusia yang terus cenderung menurun itu telah menjadi “pusing” bagi para politisi Rusia dan para pembuat kebijakan.
Presiden Vladimir Putin telah menyerukan kepada perempuan Rusia untuk memiliki anak lagi. Karena ahli demografi memprediksi bahwa populasi Rusia akan turun secara drastis dari 143 juta jiwa menjadi 100 juta jiwa pada tahun 2050.
Perkembangan dan situasi ini mengejutkan bagi para pemimpin Rusia dan Barat, karena bersamaan menurunnya populasi penduduk Rusia, para analis memperkirakan jumlah umat Islam akan menjadi kelompok mayoritas di Russia. Hanya kurang dari lima dekade Rusia akan menjadi negeri Muslim, yang mayoritas peduduknya beragama Islam.
Laju pertumbuhan populasi Muslim sejak tahun 1989, dieprkirakan mencapai antara 40 dan 50 persen, dan ini kecenderungan semua kelompok etnis. Saat ini Rusia memiliki sekitar 8.000 masjid sementara 15 tahun yang lalu, hanya terdapat 300 masjid di seluruh Rusia.
Menurut data statistik, pada akhir 2015, jumlah masjid di Rusia akan meningkat drastis menjadi 25.000 masjid di seluruh Rusia. Statistik ini menakutkan banyak etnis Rusia lainnya, yang sangat phobi dengan Islam, yang selalu mengaitkan Islam dengan perang dan terorisme. Seperti, sering terjadinya konflik bersenjata antara aparat keamanan Rusia dengan kelompok Chechnya, dan wilayah Kaukasus yang mayoritas Muslim. Namun, kekawatiran itu meluai menyurut, bersamaan dengan perubahan-perubahan yang ada, khususnya dikalangan penduduk Muslim dan para pemimpinnya yang semakin akomdatif.
Menghadapi penurunan populasi atau jumlah penduduk etnis Rusia itu, yang terus menurun, Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin telah menawarkan insentif kepada wanita yang akan memiliki anak lagi.
Dia mengatakan bahwa pemerintah akan menawarkan 1.500 rubel untuk anak pertama, dan 3.000 rubel untuk anak kedua. Dia lebih lanjut mengatakan bahwa pemerintah akan menawarkan insentif keuangan bagi pasangan yang akan mengadopsi anak yatim Rusia. Tapi, tanggapan terhadap seruan Vladimir Putin hampir nol. Alasan utama di balik penurunan cepat dalam populasi non-Muslim di Rusia, terutama sebagian besar perempuan muda di negara ini tidak tertarik dan mendukung memiliki anak lagi.
Jika seseorang terbatas hanya memilik anak satu-satunya, dan kemudian generasi berikutnya sama sekali tidak ingin memiliki anak, maka pertumbuhan penduduk Rusia menjadi nol. Di sisi lain, hampir semua pasangan muslim sedikitnya memiliki tiga anak. Jumlah keluarga muslim umumnya mereka mempunyai anak antara 3-5 orang anak.
Berbicara dengan Blitz, seorang pemimpin Moscow, daerah yang paling padat penduduknya, mengatakan jika pertumbuhan penduduk Muslim terus meningkat, dan dengan penurunan yang serius pada populasi komunitas agama lain, Rusia pada akhirnya akan menjadi sebuah negara Muslim pada dua dekade mendatang.
Dia menyarankan propaganda besar-besaran demi memiliki anak lagi di Rusia dengan menggunakan media massa serta peningkatan jumlah insentif. Ia juga menunjuk fakta bahwa, dalam banyak kasus, insentif tersebut jatuh lagi ke ibu muslim, yang umumnya memiliki lebih dari satu anak.
Ini bukan masalah tentang insentif, yang lebih penting realisasinya bagi penduduk seluruh Rusia yang non-Muslim. Mereka harus memahami bahwa dengan jumlah anak Muslim yang banyak, mereka secara bertahap ikut mendorong nasib negara Rusia menuju federasi Islam.
Mengomentari masalah ini, mantan seorang diplomat mengatakan, setelah jatuhnya Uni Soviet, sayangnya, seluruh bangsa Rusia telah kehilangan semangat nasionalisme mereka, karena kemiskinan dan kondisi yang sangat malang yang mereka hadapi, baik di bidang ekonomi, politik, dan sosial.
Sekarang mereka takut memiliki lebih dari satu anak dalam keluarga, karena akibat biaya hidup yang sangat mahal. Sementara dalam banyak kasus, keluarga perempuan Rusia dipaksa untuk bekerja di berbagai sektor bidang untuk mendapatkan uang ekstra bagi k keluarga mereka.
Ia mengatakan, tidak hanya jumlah populasi Muslim di Rusia,yang mengalami pertumbuhan cepat, karena memang perempuan Muslim memiliki lebih satu anak, tapi dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah besar LSM Islam aktif bekerja di dalam negeri Rusia, yang memainkan peran penting, terutama bagi penduduk Rusia yang putus asa, dan sebagian besar mereka memilih jalan hidup yang baru, dan mereka bertobat kemudian masuk Islam. Mereka umumnya meninggalkan agama sebelumnya yang mereka anut. Dia lebih lanjut mengatakan, terutama kelompok atheis secara bertahap semakin cenderung ke arah Islam, karena propaganda luas dan kegiatan LSM Islam.
Mereka yang berpendidikan sarjana terlibat aktif dalam memberikan khotbah di masjid-masjid dan tempat-tempat umum lainnya secara teratur, yang mempunyai dampak luar biasa pada pikiran orang-orang Rusia, terutama generasi mudanya. Para ulama Islam dengan jas dan wajah dicukur bersih, mereka berbicara dengan bahasa yang berbeda serta lancar, yang merupakan titik yang sangat kuat bagi mereka untuk menarik perhatian orang Rusia yang berpendidikan, yang berada dalam kesulitan ekonomi dan sosial yang serius.
Dia mengatakan, kegiatan LSM Islam mempunyai pengaruh yang luas, dibandingkan hampir tidak ada atau sangat sedikit kegiatan misionaris dari agama agama lain di Rusia. Meskipun ulama Islam dan mereka memiliki misi yang sering disebut “tersembunyi” , tetapi dari wajah mereka, saat menyampaikan khotbah, sangat sulit untuk mengidentifikasi apa pun yang negatif terhadap kegiatan mereka.
Mereka awalnya menyebarkan pesan perdamaian, tetapi mereka juga menyampaikan nilai-nilai agama dan jihad. LSM-LSM Islam secara bertahap menggunakan media Rusia, melalui investasi negara-negara Barat, yang sebenarnya menggunakan dana dari negara-negara Arab. Mereka juga ikut terlibat dalam aktivitas politik, seperti pemilihan, dan memberikan suara dan kekuatan untuk para calon pemimpin Muslim, tentu dengan tujuan nantinya akan memiliki akses kekuasaan di Kremlin.
Membandingkan Muslim Rusia dengan Muslim di negara-negara lain, katanya, mereka memiliki komitmen yang lebih kuat, dan keyakinan mereka yang mendalam berakar dalam pikiran mereka yang bernar-benar dari ajaran Islam. Mereka secara terbuka menyatakan bahwa, alasan utama di balik menerima Islam adalah menyelamatkan hari depan mereka. Mereka menghadapi situasi yang sulit berkaitan dengan konflik yang masih terjadi di wilayah Chechnya dan Kaukasus. Tetapi, mereka tetap optimis terhadap kehidupan mereka.
Seorang wartawan senior kantor berita Rusia Interfax, Blitz mengatakan, berdasarkan dari sumber Afro-Arab, sejumlah negara Arab melakukan investasi jutaan dolar kepada sejumlah LSM Islam di Rusia. Dalam waktu dekat, cukup banyak kursi penting di parlemen Rusia juga akan jatuh ke tangan para pemimpin Muslim.
Dia mengatakan, di klub pers Rusia, sejumlah wartawan Muslim terus meningkat. Dia mengatakan, jutaan dolar yang dihabiskan untuk membangun masjid dan lembaga-lembaga Islam di berbagai belahan Moskow dan bagian lain di Rusia.
LSM Islam bahkan membangun panti asuhan, tempat anak-anak dari berbagai agama yang diadopsi, dan mereka mendapatkan pendidikan Islam, dan menjadi Muslim yang taat. Masa depan Islam di Rusia sangat menggemberikan.

Rabu, 11 Januari 2012

Ketika sapa berbalas hampa

Ketika sapa berbalas hampa...
Ketika tak lagi ada harap...
Sepilah yang kelak kudekap...
Ya...sepi yang menyuburkan rindu....

Hhhmmm,..tiada berani aku bertanya....
Adakah di hatimu sesiapa..????

Suatu malam di bawah lampu jalanan...
Berdua bertatap mata....
Ada janji yang mengikat, meski mata belum saling terpikat... 
Hati telah lekat, mengalahkan jarak yang tak dekat....

Aku mencintaimu, dan tak akan pernah pergi dari sisimu...
kecuali kau yang memintaku....

Mungkin saatnya kini engkau memintaku pergi...
Dan hanya kenangan indah yang kukemasi...
Luka,..... kan kubiarkan mati.....

Lalu aku akan menjauh darimu...
Menyusuri setiap setapak yang belum sempat kita jalani bersama, sendiri.....
Dan kepada setiap jiwa yang kutemui di dunia....
Akan kuceritakan kisah kita... (sepasang manusia yang mencoba bahagia dalam cinta)

Kisah yang tak mungkin terulang kembali....
Hhhmmm...
Kelak di nisanku akan tertoreh sebait puisi, bukan tentang luka, melainkan tentang hati yang mencinta tanpa henti.


                                                                          By:Penyair Di Hadapan Senja.

Sabtu, 07 Januari 2012

Syair ''kemabukkanku''

oleh Penyair Di Hadapan Senja pada 2 Oktober 2011







Kutulis syair-syair cinta di kaki langit malam....
Sambil berharap kau menyentuhku dengan cintamu malam ini...
Bersamamu, ku ingin kita mendaki tebing malam tanpa suara...
Dan kala kita tiba di bulan kan kutulis kalimat yang paling kau suka: AKU CINTA KAMU.
Bumi pun tersenyum....

Kusentuh dinding langit malam.....
Aku tersengat kobaran api kerinduan di kesunyian jiwa....
Duhai,perempuan yang mengaduk-ngaduk hatiku... Engkau dimana?
Katakan dengan hatimu, pasti kan kurasakan.....
Kau, yang membuat hatiku, bergetar...

Bertemu denganmu adalah kerinduan yang terus ku syairkan....
Hingga aku dan dirimu saling berkata “kita telah berjumpa”...

Malam semakin larut, tapi tidak dengan hatiku...
Di luar angin membaca perasaan....
Di dalam, perasaan dibuai angin (adakah aku di dalam hatimu, kasih)
Adakah di sana engkau menungguku dengan secangkir anggur cinta?...
Jika telah kau teguk,cepat tidur agar tak mabuk di perahu patah tiang...
Dalam mimpi indahmu,jemput aku ke peraduanmu, secepat buaian angin basah....

Malam mengajariku kalau di “Lorong-lorong gelap tetap saja tersedia cahaya bagi mereka yg menggunakan mata hati. Dan, di setiap pejam mata tersedia keindahan yang cukup untuk membasuh luka hati.”
Terimakasih penguasa malam, mata, dan hati untuk pengajaranmu malam ini.

Ya Rabbi, begitu kukagumi malammu yang dengannya aku dilanda rindu....
Ya Allah Ya maha cinta... Terima kasihku karena telah kau penuhi hatiku dengan kebahagian malam ini...
Engkau memang maha pemberi dan lagi maha pengasih....

Para sufi malam, kutitip rembulan dan bintang padamu....
Dan daku menepi dengan secangkir anggur cinta, beraroma rindu 1000 malam..
Jika siang kau temukan seuntai syair itulah syair kemabukanku...

                                                               By: Seamee, 2 oktober  2011

Kamis, 29 Desember 2011

Doa-doa untuk orang sakit

BismillaahirRahmaanirRahiim..
      Lama sudah tidak menulis di blog ini...,Hmm,..kali ini ku ingin mempostingkan do'a-doa mustajab dengan harapan dapat bermanfaat ke pembaca blog ini....
Sebelumnya mengapa aku terfikir untuk membuatkan posting ini,di karenakan banyaknya teman dan saudara yang lagi di beri ujian berupa penyakit,
sebagai manusia yang  sadar akan keterbatasan maka akupun hanya bisa mendoakan.

Disyariatkan membaca doa yang telah diajarkan Rasulullah saw apabila kita mendapatkan ujian sakit. Imam Bukhari – Muslim meriwayatkan hadits dari Aisyah ra: Bahwa Nabi saw pernah menjenguk keluarganya yang sakit , lalu beliau mengusapkan angan kanannya (ke daerah yang sakit) dan berdoa:
Allohumma Robbannaas azhibil ba’sa isyfihi wa antasy syaafi laa syifaa’an illa syifaa’uka syifaa’an yaa yughoodiru saqoman
(Ya Allah Robb sekalian manusia, hilangkanlah kesengsaraan ini dan sembuhkanlah ia. Karena sesungguhnya Engkau Maha Penyembuh dan tidak ada kesembuhan melainkan hanya dari-Mu yaitu kesembuhan yang tidak  mennggalkan penyakit lagi.)
Hadits lain dari Imam Muslim dari Utsman bin Abul Ash bahwa ia mengadukan rasa sakit yang dideritanya kepada Rasulullah saw, maka beliau saw pun bersabda: Letakkanlah tanganmu diatas  bagian tubuh yang terasa sakit itu dan ucapkanlah “Bismillah”, lalu bacalah sebanyak tujuh kali :  " A’uzu bi’izzatillahi wa qudrotihi min syarri maa ajidu wa uhaaziru"
“Aku berlindung dengan kemuliaan  dan kekuasaan Allah dari bencana penyakit yang kurasakan dan kucemaskan ini.”
Kata Utsman: kulakukanlah seperti itu berkali-kali hingga Allah menghilangkan rasa sakitku. Selanjutnya akupun  senantiasa menganjurkan keluargaku untuk melakukan hal yang sama (HR Muslim)
Itulah antara lain doa yang diajarkan kepada kita ketika sakit. Pada dasarnya kesembuhan itu  hanya datang dari Allah dan hanya Allah-lah yang dapat menyembuhkan hambaNya yang sakit.
BismillaahirRahmaanirRahiim
AllaahummaRabbannaas …… Ya Allah Tuhan Manusia
Engkau Maha Penyayang …… sementara kami sedang mengalami kesulitan
Adzhibilba’sya isyfi. ……..sembuhkan kami dari penyakit kami dan hilangkan rasa sakit yang menyertai penyakit kami…..
Sesungguhnya di balik rasa sakit yang kami derita,terdapat suatu penyakit di dalam diri. Dan jika kami telan obat penghilang rasa sakit , maka rasa sakit mungkin hilang, tetapi penyakit kami masih mungkin ada di dalam tubuh kami.. Padahal rasa sakit yang kami derita dapat Engkau jadikan sebagai penghapus dosa kami.
Karena itu…
Ya Allah sembuhkan kami dan ampunilah dosa kami….
Penyembuhan yang datang dari Engkau Ya Allah , adalah yang menyembuhkan penyakit sekaligus rasa sakit yang menyertainya
AntasySyaafii ….laasyifa’a illaa Syifaa’uka…
Engkaulah Maha Penyembuh….. tiada kesembuhan sejati kecuali yang datang karenaMU
Tolonglah kami dengan mendatangkan orang yang ahli mengobati kami….
Tolonglah kami dengan mendatangkan orang yang tahu obat penyakit kami…
Tolonglah kami dengan menunjukkan cara yang benar dalam pengobatan penyakit kami…………
Sesungguhnya ahli pengobatan maupun obat yang tepat untuk kami , hanya akan datang karenaMU …yang hanya akan kami terima , jika Engkau meridhai….
Syifaa’an laa yughaadiru saqamaa…….
Ya Allah yang maha Penyayang, sembuhkan kami secara tuntas…..kesembuhan yang tidak membawa komplikasi rasa sakit atau penyakit lain….. , yaitu kesehatan yang datang karena ridhaMu. Kesehatan yang semakin meningkatkan ketakwaan kami.
Astaghfirullah Ya Gafur …..Astaghfirullah Ya Afuw……Astaghfirullah Ya Salam
Semoga bermanfaat

Minggu, 13 November 2011

Soe Hok Gie


Soe Hok Gie dilahirkan pada tanggal 17 Desember 1942, adik dari sosiolog Arief Budiman. Catatan harian Gie sejak 4 Maret 1957 sampai dengan 8 Desember 1969 dibukukan tahun 1983 oleh LP3ES ke dalam sebuah buku yang berjudul Soe Hok Gie: Catatan Seorang Demonstran setebal 494 halaman. Gie meninggal di Gunung Semeru sehari sebelum ulang tahunnya yang ke-27 — 16 Desember 1969 akibat gas beracun.
Setelah lulus dari SMA Kanisius Gie melanjutkan kuliah ke Universitas Indonesia tahun 1961. Di masa kuliah inilah Gie menjadi aktivis kemahasiswaan. Banyak yang meyakini gerakan Gie berpengaruh besar terhadap tumbangnya Soekarno dan termasuk orang pertama yang mengritik tajam rejim Orde Baru.
Gie sangat kecewa dengan sikap teman-teman seangkatannya yang di era demonstrasi tahun 66 mengritik dan mengutuk para pejabat pemerintah kemudian selepas mereka lulus berpihak ke sana dan lupa dengan visi dan misi perjuangan angkatan 66. Gie memang bersikap oposisif dan sulit untuk diajak kompromi dengan oposisinya.
Selain itu juga Gie ikut mendirikan Mapala UI. Salah satu kegiatan pentingnya adalah naik gunung. Pada saat memimpin pendakian gunung Slamet 3.442m, ia mengutip Walt Whitman dalam catatan hariannya, “Now I see the secret of the making of the best person. It is to grow in the open air and to eat and sleep with the earth”.
Soe Hok Gie di pilar triangulasi puncak Pangrango, 1967
Pemikiran dan sepak terjangnya tercatat dalam catatan hariannya. Pikiran-pikirannya tentang kemanusiaan, tentang hidup, cinta dan juga kematian. Tahun 1968 Gie sempat berkunjung ke Amerika dan Australia, dan piringan hitam favoritnya Joan Baez disita di bandara Sydney karena dianggap anti-war dan komunis. Tahun 1969 Gie lulus dan meneruskan menjadi dosen di almamaternya.
Bersama Mapala UI Gie berencana menaklukkan Gunung Semeru yang tingginya 3.676m. Sewaktu Mapala mencari pendanaan, banyak yang bertanya kenapa naik gunung dan Gie berkata kepada teman-temannya:
“Kami jelaskan apa sebenarnya tujuan kami. Kami katakan bahwa kami adalah manusia-manusia yang tidak percaya pada slogan. Patriotisme tidak mungkin tumbuh dari hipokrisi dan slogan-slogan. Seseorang hanya dapat mencintai sesuatu secara sehat kalau ia mengenal objeknya. Dan mencintai tanah air Indonesia dapat ditumbuhkan dengan mengenal Indonesia bersama rakyatnya dari dekat. Pertumbuhan jiwa yang sehat dari pemuda harus berarti pula pertumbuhan fisik yang sehat. Karena itulah kami naik gunung.”
8 Desember sebelum Gie berangkat sempat menuliskan catatannya: “Saya tak tahu apa yang terjadi dengan diri saya. Setelah saya mendengar kematian Kian Fong dari Arief hari Minggu yang lalu. Saya juga punya perasaan untuk selalu ingat pada kematian. Saya ingin mengobrol-ngobrol pamit sebelum ke semeru. Dengan Maria, Rina dan juga ingin membuat acara yang intim dengan Sunarti. Saya kira ini adalah pengaruh atas kematian Kian Fong yang begitu aneh dan begitu cepat.” Selanjutnya catatan selama ke Gunung Semeru lenyap bersamaan dengan meninggalnya Gie di puncak gunung tersebut.
24 Desember 1969 Gie dimakamkan di pemakaman Menteng Pulo, namun dua hari kemudian dipindahkan ke Pekuburan Kober, Tanah Abang. Tahun 1975 Ali Sadikin membongkar Pekuburan Kober sehingga harus dipindahkan lagi, namun keluarganya menolak dan teman-temannya sempat ingat bahwa jika dia meninggal sebaiknya mayatnya dibakar dan abunya disebarkan di gunung. Dengan pertimbangan tersebut akhirnya tulang belulang Gie dikremasi dan abunya disebar di puncak Gunung Pangrango.
Makam Soe Hok Gie di Tanah Abang
Beberapa quote yang diambil dari catatan hariannya Gie:
“Seorang filsuf Yunani pernah menulis … nasib terbaik adalah tidak dilahirkan, yang kedua dilahirkan tapi mati muda, dan yang tersial adalah umur tua. Rasa-rasanya memang begitu. Bahagialah mereka yang mati muda.”
“Kehidupan sekarang benar-benar membosankan saya. Saya merasa seperti monyet tua yang dikurung di kebun binatang dan tidak punya kerja lagi. Saya ingin merasakan kehidupan kasar dan keras … diusap oleh angin dingin seperti pisau, atau berjalan memotong hutan dan mandi di sungai kecil … orang-orang seperti kita ini tidak pantas mati di tempat tidur.”
“Yang paling berharga dan hakiki dalam kehidupan adalah dapat mencintai, dapat iba hati, dapat merasai kedukaan…”
Selain Catatan Seorang Demonstran, buku lain yang ditulis Soe Hok Gie adalah Zaman Peralihan, Di Bawah Lentera Merah dan Orang-Orang di Persimpangan Kiri Jalan serta riset ilmiah DR. John Maxwell Soe Hok Gie: Pergulatan Intelektual Muda Melawan Tirani.

Sabtu, 05 November 2011

Balasan Amalan dalam Kesendirian

Dinarasikan Abu Hurairah, Nabi Shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika mencinta seorang hamba, Allah menyeru kepada Jibril, “Sesungguhnya Allah mencinta fulan, maka cintailah ia.” Jibril pun mencintanya, lalu dia menyeru penghuni langit, “Sesungguhnya Allah mencinta si fulan, maka cintailah ia” mereka pun mencintanya, kemudian ia pun diterima di bumi.” [HR. al Bukhari, bab Dzikrul Malâikah, nomor 3037]
Dalam buku Shaidul Khâthir, diary yang berisi catatan-catatan renungannya, Ibnul Jauzi mengingatkan, “Amalan di tempat sepi memiliki banyak pengaruh di tempat ramai. Tak sedikit orang yang beriman kepada Allah Azza wa Jalla memuliakan-Nya di tempat-tempat yang sepi dan meninggalkan sesuatu yang disenanginya karena takut pada siksa-Nya, berharap pahala-Nya atau segan terhadap-Nya.”

Orang yang melakukan amalan di tempat sepi dan ketika menyendiri, lanjut Ibnul Jauzi, ibarat orang yang memasukkan kayu gaharu ke dalam perapian, lalu ia menyebarkan aroma wangi nan mengharumkan, yang tercium oleh banyak orang, meski mereka sama sekali tidak mengetahui dari mana sumbernya. Wangi atau tidaknya kayu gaharu itu bergantung dari tingkat kesungguhan dalam meninggalkan apa-apa yang disenangi dan kuat-lemahnya kemampuan menjauhi hal-hal yang dicintai.
Itulah keshalihan haqiqi, dan buah dari keikhlasan, serta ta’zhim (pengagungan) seorang hamba kepada Allah Ta’ala. Semakin tinggi kualitas iman dan keikhlasan seorang hamba, semakin besar pula kecintaan manusia kepadanya, disadari atau tidak, dikehendaki atau tidak. Balasan yang Allah berikan itu setara, bahkan lebih baik dari amal hamba-hamba-Nya.
Ada pesan indah yang diucapkan oleh Yahya bin Mu’adz. Katanya, “Manusia akan segan kepadamu menurut kadar takutmu kepada Allah, dan manusia akan mencintamu menurut kadar cintamu kepada Allah, dan manusia akan sibuk menolong urusanmu menurut kadar kesibukanmu untuk Allah.” (Shifatus Shafwah : IV/95, dalam Ensiklopedi Hikmah, nomor 461, hlm. 274-275).
Cinta dari langit
Kita mungkin bertanya, apa yang membuat manusia begitu mencinta mereka-mereka yang beramal dalam kesendirian padahal mereka tidak mengetahuinya? Jawabannya adalah cinta itu dari langit; Allah lah yang menebarkan cinta kepada Jibril, penghuni langit dan juga penduduk bumi sehingga mereka semua mencintanya. Inilah yang diisyaratkan oleh Rasul mulia, Nabi Muhammad Shallallâhu ‘alaihi wa sallam, dalam salah satu sabdanya,
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ  : عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : ( إِذَا أَحَبَّ اللهُ الْعَبْدَ نَادَى جِبْرِيْلَ إِنَّ اللهَ يُحِبُّ فُلَانًا فَأَحْبِبْهُ فَيُحِبُّهُ جِبْرِيْلُ فَيُنَادِيْ جِبْرِيْلُ فِيْ أَهْلِ السَّمَاءِ إِنَّ اللهَ يُحِبُّ فُلَانًا فَأَحِبُّوْهُ فَيُحِبُّهُ أَهْلُ السَّمَاءِ ثُمَّ يُوْضَعُ لَهُ الْقَبُوْلُ فِي الْأَرْضِ )
Dinarasikan oleh Abu Hurairah, Nabi bersabda, “Jika mencinta seorang hamba, Allah menyeru kepada Jibril, “Sesungguhnya Allah mencinta fulan, maka cintailah ia.” Jibril pun mencintanya, lalu dia menyeru penghuni langit, “Sesungguhnya Allah mencinta si fulan, maka cintailah ia.” Kemudian ia pun diterima di bumi.” [HR. al Bukhari].
Makna, “ia pun diterima di bumi”, menurut DR. Mushthafa Dib al Bugha adalah “al mahabbatu fi qulûbi man ya’rifuhu minal mu’minîna wa yabqa lahu dzikrun shâlihun wa tsanâ’un hasanun, ia dicintai oleh orang-orang mukmin yang mengenalnya, dan disebut serta dipuji dengan sebutan dan pujian yang baik.”
Inilah salah satu kunci dan rahasia amalan-amalan dalam kesendirian; semakin ikhlas seorang hamba dalam beramal ketika sepi dan sendiri, maka semakin besar pula cinta Allah kepadanya. Maka renungkanlah wahai saudaraku, fokuskanlah dirimu untuk memperbaiki hubunganmu dengan Allah, niscaya Dia akan mendatangkan keajaiban-keajaiban tak berkesudahan.
Fakta dan realita menjadi bukti terkuatnya. Betapa banyak mata yang mengagungkannya dan lisan yang memujinya, padahal mereka tidak mengetahui penyebabnya dan tidak mampu melukiskannya karena sangat jauhnya mereka dari hakikat pengetahuannya.
Terkadang keharuman nama orang-orang yang seperti ini tetap terjaga hingga sesudah kematiannya. Sebagian dari mereka dibicarakan namanya dalam waktu yang sangat lama, namun kemudian dilupakan. Sebagian disebut-sebut kebaikannya selama 100 tahun, lalu nama dan kuburannya tak lagi diingat orang. Sebagian mereka lagi ada yang menjadi tokoh hingga namanya diingat sepanjang masa, padahal sudah ribuan tahun ia di kuburkan.
Kegembiraan orang mukmin
Suatu ketika, sebagaimana dinarasikan oleh Abu Dzar Radhiyallâhu ‘anhu, Rasulullah ditanya, “Bagaimana pendapat Anda tentang lelaki yang melakukan sebuah amal kebaikan, lalu manusia memujinya?” beliau menjawab, “Itu adalah kabar gembira yang disegerakan bagi orang mukmin.” [HR. Muslim, bab Idzâ atsnâ ‘alash shâlihi fa hiya busyrâ, nomor 2642].
Maksud, “Itu adalah kabar gembira bagi orang mukmin yang disegerakan”, menurut para ulama sebagaimana dinukil oleh Muhammad Fu’ad Abdul Baqi, adalah bahwa ini merupakan bukti ridha dan cinta Allah Ta’ala kepadanya, sehingga Dia menjadikan manusia mencintainya. [Qâlal ‘ulamâ ma’nâhu hâdzal busyrâ al mu’ajjalah lahu bil khair, wa hiya dalilul busyra al muakhkharah ilal âkhirah bi qaulihi, ‘Busyrâkumul yauma jannâtun…..al âyah.” wa hâdzihil busyrâ al mu’ajjalah dalîlun ‘ala ridhallâhi Ta’âlâ ‘anhu wa mahabbatihi lahu fa yuhabbibuhu ilal khalqi].

Pujian ini, sekali lagi, bahkan lebih baik dari pada amal hamba tersebut. Terlalu sering kita mendapati pengakuan mereka, orang-orang yang ikhlash dalam beramal, bahwa pujian manusia terlalu berlebihan; karena amal yang mereka lakukan tidak sebaik yang diperkirakan pemujinya, keshalihan mereka pun tidak sehebat yang disangkakan pemujanya. Hingga mereka selalu berdoa dalam munajatnya, “Allahumma lâ tuâkhidnî bi mâ yaqûlûna wa-j’alnî khairan mimmâ yazhunnûn, Duh Allah, janganlah Engkau memberikan hukuman kepada hamba disebabkan apa yang mereka ucapkan dan jadikanlah hamba lebih baik dari apa yang mereka sangkakan.”
Itulah keunikan dan ciri khas orang-orang ikhlash; semakin dipuji semakin takut dan khawatir amalnya tidak diterima. Ini tentu karena tingginya pengetahuan mereka terhadap Allah Ta’ala; betapa maha dermawan dan pemurahnya Allah Ta’ala yang menutupi aib-aib hambanya, dan mengampuni sebagian besar kesalahan mereka.
Ah, alangkah bijaknya kekata Malik bin Dinar. Katanya, “Semenjak kenal manusia, aku tidak senang pujian mereka, dan juga tidak benci celaan mereka.” Ada yang bertanya, “Kenapa bisa demikian?” beliau menjawab, “Karena mereka yang memuji itu berlebih-lebihan dan mereka yang mencela itu terlalu meremehkan.” (Shifatus Shafwah : III/276 dalam Ensiklopedi Hikmah nomor 360, hlm. 220).
Keteladanan para salaf
Berbicara tentang gemar menyembunyikan amal dalam kesendirian, atau menjaga keikhlasan sebelum-saat-sesudah beramal, maka kita tidak bisa menafikan teladan para salaf yang mendahului kita. Mereka lah sebaik-baik teladan yang wajib kita ikuti.
Inilah Hassan bin Sinan. Istrinya pernah bercerita, “Hasan datang, dan masuk ke ranjangku ketika hendak tidur, lalu ia menipuku sebagaimana seorang ibu menipu anaknya. Jika ia sudah tahu bahwa aku tidur, ia bangkit kemudian shalat malam.”
Inlah Dawud bin Abu Hind. Ia berpuasa selam 40 tahun tetapi keluarga dan orang-orang pasar tidak mengetahuinya, padahal ia adalah seorang pedagang. Ia membawa makan paginya lalu disedekahkan, sehingga keluarganya mengira bahwa ia memakannya di pasar, sementara orang-orang pasar menyangka bahwa ia sudah makan bersama keluarganya.
Inilah Rabi’ bin Khutsaim, tabi’in agung yang pernah dipuji oleh shahabat Abdullah bin Mas’ud, “Seandainya Rasulullah melihatmu, beliau pasti mencintamu.” Dinarasikan oleh Bakar bin Ma’iz, sebagaimana diabadikan oleh Ibnul Jauzi dalam Shifatus Shafwah, bahwa ia berkata, “Rabi’ tidak pernah terlihat shalat sunah di masjid masyarakat kampungnya kecuali hanya sekali seumur hidupnya.” Pengakuan lain tentang keikhlasan Rabi’ juga berasal dari budaknya. Katanya, “Sesungguhnya amal perbuatan Rabi’ seluruhnya dilakukan dengan diam-diam. Bilamana seseorang datang, sementara dia tengah membaca al Qur’an, dia segera menutupi mushafnya dengan bajunya.”
Kisah serupa juga dilakukan oleh Ibrahim an Nakha’i. al A’masy meriwayatkan, “Aku berada di sisi Ibrahim yang sedang membaca mushhaf, kemudian ada orang yang meminta izin untuk bertemu, lalu beliau menutup mushhafnya, dan berkata, “Agar dia tidak mengira bahwa saya membaca setiap saat.” (Shifatus Shafwah : III/87 dalam Ensiklopedi Hikmah, nomor 274, hlm. 169)
Yang lebih menakjubkan lagi, tentunya kisah Ali bin Husain bin Ali bin Abi Thalib, keponakan shahabat Ali dan cicit Nabi Muhammad. Syaibah bin Na’amah berkata, “Ali bin Husain dulu dikenal pelit, tetapi ketika meninggal dunia, manusia mendapati beliau menghidupi 100 keluarga di Madinah.” (Shifatus Shafwah : II/96 dalam Ensiklopedi Hikmah nomor 116, hlm. 81).
Dalam ranah intelektualitas, Imam Asy-Syafi’I pernah berkata, “Wadidtu annal khalqa ta’allamû hâdzâ, ‘alâ an lâ yunsaba ilayya harfun minhu, aku ingin semua manusia belajar ini, hanya saja tidak ada satu huruf pun yang dinisbatkan kepadaku.”
Mereka jujur bersama Allah, sehingga ini membuat Allah mencintainya. Sebagai balasannya, Allah pun membuat Jibril, penghuni langit dan penduduk bumi mencintainya. Maka kaidah terpenting dalam masalah ini adalah fokuskanlah dirimu dalam memperbaiki hubungan dirimu dengan Allah, dan hadapkanlah hatimu hanya kepada-Nya semata, niscaya Dia akan menghadapkan hati segenap hamba-Nya kepadamu. Bahkan tidak hanya itu, Allah pun memberikan bonus lagi; Dia akan memperbaiki hatimu. Hudzaifah bin Qatadah al Mar’asyi berkata, “Jika kamu mentaati Allah dalam kesendirian, Dia akan memperbaiki hatimu, baik kamu berkehendak atau tidak.” (Shifatus Shafwah : IV/270 dalam Ensiklopedi Hikmah nomor 593, hlm. 347).
Hati-hati dengan maksiat ketika menyendiri
Sebagian orang kebalikan dari orang-orang di atas; mereka takut pada makhluk dan tidak memuliakan Allah kala menyendiri. Sedikit-banyaknya dosa mereka menjadi ukuran parah-tidaknya kebusukan bau mereka di mata manusia, dan parameter kebencian mereka kepadanya. Jika dosa yang dilakukannya tidak seberapa, lisan yang membicarakan kebaikannya juga tidak seberapa, dan yang tersisa cuma penghormatan kepadanya. Namun kalau dosa yang dikerjakannya terlalu banyak, yang sering terjadi adalah diamnya orang-orang dalam menghadapinya; mereka tidak memujinya namun tidak pula mencelanya.
Perbuatan yang dikerjakan di tempat sepi sangat sering menjerumuskan pelakunya ke jurang kehinaan, kerugian dan kesengsaraan, di dunia dan di akherat. Kehinaan karena ia akan melahirkan rasa malu, baik kepada orang shalih maupun kepada Allah, dan tentunya menjadikan dirinya dibenci oleh orang-orang mukmin, entah disadari atau tidak. Kerugian karena ia bisa melenyapkan pahala yang menggunung lantaran sia-sia dan tidak diterima oleh Allah Ta’ala. Kesengsaraan karena ia mampu merubah pandangan manusia; dikiranya termasuk penghuni surga karena amalannya tetapi dia ternyata menjadi penghuni neraka. Adakah yang lebih berat dari ini semua? Maka, berhati-hatilah, jangan meremehkan kemaksiatan, sekecil apapun itu, karena timbangan Allah mampu menimbang amalan sebutir pasir, sekalipun.
Tentang kebencian dan efek negatif yang didapatkan oleh orang yang gemar bermaksiat dalam kesendiriannya, Abu Darda’ Radhiyallahu ‘Anhu pernah mengatakan, “Seorang hamba melakukan dosa di tempat sepi, lalu Allah menjadikannya dibenci oleh orang-orang yang beriman tanpa ia sadari.” [baca artikel terkait berjudul; mengeja balasan setiap perbuatan].
Lebih dari itu, kemaksiatan dalam kesendirian terkadang bisa melenyapkan pahala yang menggunung. Tentang orang yang shalih dalam keramaian tetapi berhati busuk dalam kesendirian, Rasulullah pernah mengingatkan,
“Sungguh aku tahu ada sekelompok dari umatku yang datang pada hari kiamat dengan kebaikan-kebaikan semisal gegunungan Tihamah yang berwarna putih, tetapi Allah menjadikannya debu yang beterbangan (sia-sia).” Tsauban bertanya, “Ya Rasûlallah, sifatkanlah mereka untuk kami, agar kami tidak seperti mereka sedangkan kami tidak mengetahuinya.” Beliau bersabda, “Mereka adalah saudara kalian, dari ras kalian, dan qiyam sebagaimana kalian hanya saja mereka adalah orang-orang yang melanggar larangan-larangan Allah dalam kesendiriannya.” (HR. Ibnu Majah dan Ath-Thabrani).
Yang lebih mengejutkan lagi adalah kekhawatiran kita bila kemaksiatan yang dilakukan ketika menyendiri itu menyeret kita kepada su’ul khatimah, dan menempatkan kita ke seburuk-buruk tempat di akherat. Wal iyadzu billah. Rasulullah bersabda,
فَوَالَّذِيْ لَا إِلَهَ غَيْرُهُ إِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلَّا ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ فَيَدْخُلُهَا وَإِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلَّا ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَيَدْخُلُهَا
“Demi Dzat yang tidak ada ilah yang berhak diibadahi selain Dia, sesungguhnya salah seorang di antara kalian sungguh ada yang beramal dengan amalan ahli surga hingga tiada jarak antara dia dengan surga kecuali hanya sehasta, tetapi al Kitab telah mendahuluinya (bahwa ia termasuk penghuni neraka) lalu dia beramal dengan amalan penghuni neraka (sebelum matinya) kemudian dia memasukinya. Dan salah seorang di antara kalian sungguh ada yang beramal dengan amalan ahli neraka hingga tiada jarak antara dia dengan neraka kecuali hanya sehasta, tetapi al Kitab telah mendahulinya (bahwa ia termasuk penghuni surga) lalu dia beramal dengan amalan penghuni surga (sebelum matinya) kemudian dia memasukinya.” (HR. Muslim, bab Kaifiyyatul Khalqi al Adami fi Bathni Ummihi, nomor 2643, Juz IV, hlm. 2036)
Sebagai kata penutup, kiranya kita harus belajar lebih peka lagi dalam mengeja dan membaca balasan atas amalan-amalan yang kita lakukan, kebaikan dan keburukannya, ketaatan dan kemaksiatannya, agar kita sadar sesadar-sadarnya bahwa tiada secuil pun amalan kecuali pasti mendapatkan balasan. Wallahu A’lam bis Shawwab.
Ya Allah, selalu, berikanlah hidayah dan inayah-Mu kepada kami untuk senantiasa menambah ilmu, kemudian mengamalkannya agar kami tidak termasuk kaum yang Engkau murkai, dan tidak pula termasuk kaum yang tersesat. Aamiin.