- Jenazah Osama bin Laden dibenamkan di laut oleh Amerika Serikat. Ditengarai hal itu dilakukan karena kemarahan AS yang tersimpan selama 10 tahun pasca tragedi 9/11. Namun hal ini dinilai berlebihan.
"Itu bagian dari kemarahan AS karena Osama telah menewaskan ribuan orang AS. Tapi dari sisi lain itu lebay, berlebihan," kata pengamat terorisme, Mardigu WP, dalam perbincangan dengan detikcom, Selasa (3/5/2011).
Jika AS beralasan tidak ingin memakamkan Osama di darat karena tidak ingin ke depannya tidak ada pemujaan, alasan itu bisa masuk akal. Namun bagi Mardigu alasan tersebut berada di daftar nomor 10 alasan pembenaman jenazah pria berjenggot lebat ini.
Menurut Mardigu, pembenaman sosok yang dianggap jahat bukan pertama kali ini saja terjadi. Di AS dan negara-negara lainnya, beberapa kali ada kabar penenggelaman jenazah orang yang dianggap jahat.
"Ini bukan yang pertama. Biasanya negara-negara lain melakukan untuk kasus rebel (pemberontak), yang ingin membuat negara. Kasus seperti ini ada di beberapa negara," ucap pengajar Sekolah Tinggi Intelijen Negara ini.
Kabarnya tidak ada negara yang mau menerima jasad Osama? "Benar jika tidak ada yang mau. Logikanya, kalau ada makam Osama maka jadi identik dengan tempat terors, nanti tidak akan ada investasi yang masuk," jelasnya.
Buronan paling dicari AS, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan elite khusus AS, SEAL Team 6, di kota Abbottabad, Pakistan, Senin (2/5/2011) dini hari waktu setempat. Namun jasad gembong teroris itu segera dibuang ke laut dalam waktu 24 jam setelah Osama tewas.
AS beralasan hal tersebut untuk menghormati praktik dan tradisi Islam. Dalam ajaran Islam menyerukan jenazah orang yang meninggal harus dikuburkan dalam waktu 24 jam. Demikian penuturan seorang pejabat AS seperti dikutip dari Time.com, Selasa (3/5/2011).
"Kami memastikan bahwa hal tersebut ditangani sesuai dengan praktik dan tradisi Islam. Ini adalah sesuatu yang sangat serius, dan karena itu, ini sedang ditangani dengan cara yang tepat," ujar pejabat itu.
Pejabat itu mengatakan bahwa mereka tidak menemukan negara yang mau menerima jenazah teroris paling dicari itu. Sehingga dibuat keputusan untuk membenamkan jasad bin Laden di dasar laut.
Selain itu, AS tidak ingin ada kuburan Osama, karena dikhawatirkan akan menjadi tempat ibadah bagi pengikut Osama. Rumor lain menyebutkan AS telah meminta Arab Saudi untuk mengambil jasad pria berjanggut lebat itu, tetapi negara tempat kelahiran Osama itu menolak.
"Itu bagian dari kemarahan AS karena Osama telah menewaskan ribuan orang AS. Tapi dari sisi lain itu lebay, berlebihan," kata pengamat terorisme, Mardigu WP, dalam perbincangan dengan detikcom, Selasa (3/5/2011).
Jika AS beralasan tidak ingin memakamkan Osama di darat karena tidak ingin ke depannya tidak ada pemujaan, alasan itu bisa masuk akal. Namun bagi Mardigu alasan tersebut berada di daftar nomor 10 alasan pembenaman jenazah pria berjenggot lebat ini.
Menurut Mardigu, pembenaman sosok yang dianggap jahat bukan pertama kali ini saja terjadi. Di AS dan negara-negara lainnya, beberapa kali ada kabar penenggelaman jenazah orang yang dianggap jahat.
"Ini bukan yang pertama. Biasanya negara-negara lain melakukan untuk kasus rebel (pemberontak), yang ingin membuat negara. Kasus seperti ini ada di beberapa negara," ucap pengajar Sekolah Tinggi Intelijen Negara ini.
Kabarnya tidak ada negara yang mau menerima jasad Osama? "Benar jika tidak ada yang mau. Logikanya, kalau ada makam Osama maka jadi identik dengan tempat terors, nanti tidak akan ada investasi yang masuk," jelasnya.
Buronan paling dicari AS, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan elite khusus AS, SEAL Team 6, di kota Abbottabad, Pakistan, Senin (2/5/2011) dini hari waktu setempat. Namun jasad gembong teroris itu segera dibuang ke laut dalam waktu 24 jam setelah Osama tewas.
AS beralasan hal tersebut untuk menghormati praktik dan tradisi Islam. Dalam ajaran Islam menyerukan jenazah orang yang meninggal harus dikuburkan dalam waktu 24 jam. Demikian penuturan seorang pejabat AS seperti dikutip dari Time.com, Selasa (3/5/2011).
"Kami memastikan bahwa hal tersebut ditangani sesuai dengan praktik dan tradisi Islam. Ini adalah sesuatu yang sangat serius, dan karena itu, ini sedang ditangani dengan cara yang tepat," ujar pejabat itu.
Pejabat itu mengatakan bahwa mereka tidak menemukan negara yang mau menerima jenazah teroris paling dicari itu. Sehingga dibuat keputusan untuk membenamkan jasad bin Laden di dasar laut.
Selain itu, AS tidak ingin ada kuburan Osama, karena dikhawatirkan akan menjadi tempat ibadah bagi pengikut Osama. Rumor lain menyebutkan AS telah meminta Arab Saudi untuk mengambil jasad pria berjanggut lebat itu, tetapi negara tempat kelahiran Osama itu menolak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar