Sabtu, 07 Januari 2012

Syair ''kemabukkanku''

oleh Penyair Di Hadapan Senja pada 2 Oktober 2011







Kutulis syair-syair cinta di kaki langit malam....
Sambil berharap kau menyentuhku dengan cintamu malam ini...
Bersamamu, ku ingin kita mendaki tebing malam tanpa suara...
Dan kala kita tiba di bulan kan kutulis kalimat yang paling kau suka: AKU CINTA KAMU.
Bumi pun tersenyum....

Kusentuh dinding langit malam.....
Aku tersengat kobaran api kerinduan di kesunyian jiwa....
Duhai,perempuan yang mengaduk-ngaduk hatiku... Engkau dimana?
Katakan dengan hatimu, pasti kan kurasakan.....
Kau, yang membuat hatiku, bergetar...

Bertemu denganmu adalah kerinduan yang terus ku syairkan....
Hingga aku dan dirimu saling berkata “kita telah berjumpa”...

Malam semakin larut, tapi tidak dengan hatiku...
Di luar angin membaca perasaan....
Di dalam, perasaan dibuai angin (adakah aku di dalam hatimu, kasih)
Adakah di sana engkau menungguku dengan secangkir anggur cinta?...
Jika telah kau teguk,cepat tidur agar tak mabuk di perahu patah tiang...
Dalam mimpi indahmu,jemput aku ke peraduanmu, secepat buaian angin basah....

Malam mengajariku kalau di “Lorong-lorong gelap tetap saja tersedia cahaya bagi mereka yg menggunakan mata hati. Dan, di setiap pejam mata tersedia keindahan yang cukup untuk membasuh luka hati.”
Terimakasih penguasa malam, mata, dan hati untuk pengajaranmu malam ini.

Ya Rabbi, begitu kukagumi malammu yang dengannya aku dilanda rindu....
Ya Allah Ya maha cinta... Terima kasihku karena telah kau penuhi hatiku dengan kebahagian malam ini...
Engkau memang maha pemberi dan lagi maha pengasih....

Para sufi malam, kutitip rembulan dan bintang padamu....
Dan daku menepi dengan secangkir anggur cinta, beraroma rindu 1000 malam..
Jika siang kau temukan seuntai syair itulah syair kemabukanku...

                                                               By: Seamee, 2 oktober  2011

Tidak ada komentar: