Sabtu, 11 Agustus 2012

Ternyata....


Telah kucium kaki bumi....
Telah kuterima tamparan angin....
Ku tundukkan diriku di hadapan langit...
Bahkan kusujudkan hatiku di hadapanmu...

Lalu kuterjemahkan kata-kata yang melekat di matamu....
Lewat syair-syair yang kuderma setiap melintasi semesta...
Namun ternyata masih kurang mampu menaklukkan roh perasaanmu....
Yang selalu bergentayangan menghantui ruang fikiranku...

Engkau telah menanamkan cinta untuk tumbuh dihatiku....
Serta menyelimuti mataku dengan keindahan wujudmu...
Sehingga kilauan alam semesta pun engkau kalahkan dalam pandanganku...

Aaaacccchhhh....!!!!!!....
Salju itu kini terbakar panas matahari....
tak ada lagi keseimbangan didunia jiwaku....
Saat engkau berlalu meninggalkanku...
Padahal aku berharap engkaulah bidadari alam kehidupanku...
tanpa engkau sadari kau telah membuat awan hitam di seluruh langit hatiku.... Sehingga hujan airmata pun membasahi tanah retak di taman cintaku...

Perpisahan senja itu bagai gempa....
Porak-poranda sudah istana hati yang telah kubangun dengan pengorbanan waktu....
Sejak itu tak ada lagi musim semi di hatiku....
=~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~=
*Ku Dedikasikan buat ''RBA''lubis.

"Senja itu kamu. Kamu itu senja, senjaku...
Waktu hadirmu memang pendek, tapi kau mampu mempermanis setiap jengkal langkah yang kuambil di jalan hidupku, dan memperindah setiap hela nafas yang kuambil di setiap detik hidupku. Kamu, senjaku.”

Senja membawa banyak kenangan. Pahit dan juga manisnya perjalanan yang pernah kulewati. Aku tahu semua yang ada di bumi memang tak pernah sekali pun bisa abadi. Dan mungkin juga itu berlaku untuk hubungan kita.

By:Penyair Di Hadapan Senja.


Tidak ada komentar: