Selasa, 10 Mei 2011

Berbakti Kepada Ibu Bapak

Selain seorang nabi, Sulaiman a.s. juga seorang raja terkenal. Atas izin Allah ia berhasil menundukkan Ratu Balqis dengan jin ifrit-Nya. Dia dikenal sebagai manusia dapat berdialog dengan semua binatang.
Dikisahkan, Nabi Sulaiman sedang berkelana antara langit dan bumi hingga tiba di satu samudera yang bergelombang besar. Untuk mencegah gelombang, ia cukup memerintahkan angin agar tenang, dan tenang pula samudera itu.
Kemudian Nabi Sulaiman memerintahkan jin Ifrit menyelam ke samudera itu sampai ke dasarnya. Di sana jin Ifrit melihat sebuah kubah dari permata putih yang tanpa lubang, kubah itu diangkatnya ke atas samudera dan ditunjukkannya kepada Nabi Sulaiman.
Melihat kubah tanpa lubang penuh permata dari dasar laut itu Nabi Sulaiman menjadi takjub, “Kubah apakah gerangan ini?” pikirnya. Dengan memohon pertolongan Allah, Nabi Sulaiman membuka tutup kubah. Betapa terkejutnya beliau begitu melihat seorang pemuda tinggal di dalamnya.
“Siapakah engkau ini? Kelompok jin atau manusia?” tanya Nabi Sulaiman keheranan.”Aku adalah manusia”, jawab pemuda itu perlahan.”Bagaimana engkau bisa mendapatkan karomah ini?” tanya Nabi Sulaiman lagi. Kemudian pemuda itu menceritakan riwayatnya sampai kemudian memperolehi karomah dari Allah tinggal di dalam kubah dan berada di dasar lautan.
Diceritakan, ibunya dulu sudah tua dan tidak berdaya sehingga dialah yang memapah dan menggendongnya ke mana pun pergi. Si anak selalu berbakti kepada orang tuanya, dan ibunya selalu mendoakan anaknya. Salah satu doanya itu, ibunya selalu mendoakan anaknya diberi rezeki dan perasaan puas diri. Semoga anaknya ditempatkan di suatu tempat yang tidak di dunia dan tidak pula di langit.
“Setelah ibuku wafat aku berkeliling di atas pantai. Dalam perjalanan aku melihat sebuah terbuat dari permata. Aku mendekatinya dan terbukalah pintu kubah itu sehingga aku masuk ke dalamnya.” Tutur pemuda itu kepada Nabi Sulaiman.
Nabi Sulaiman yang terkenal bisa berjalan di antara bumi dan langit itu menjadi kagum terhadap pemuda itu.
“Bagaimana engkau bisa hidup di dalam kubah di dasar lautan itu?” tanya Nabi Sulaiman ingin mengetahui lebih lanjut.”Di dalam kubah itu sendiri, aku tidak tahu di mana berada. Di langitkah atau di udara, tetapi Allah tetap memberi rezeki kepadaku ketika aku tinggal di dalam kubah.”
“Bagaimana Allah memberi makan kepadamu?” Tanya Nabi Sulaiman a.s . “Jika aku merasa lapar, Allah menciptakan pohon di dalam kubah, dan buahnya yang aku makan. Jika aku merasa haus maka keluarlah air yang teramat bersih, lebih putih daripada susu dan lebih manis daripada madu.” Jawab pemuda itu.
“Bagaimana engkau mengetahui perbedaan siang dan malam?” tanya Nabi Sulaiman a.s yang merasa semakin takjub. “Bila telah terbit fajar, maka kubah itu menjadi putih, dari situ aku mengetahui kalau hari itu sudah siang. Bila matahari terbenam kubah akan menjadi gelap dan aku mengetahui hari sudah malam.” Tuturnya. Selesai menceritakan kisahnya, pemuda itu lalu berdoa kepada Allah, maka pintu kubah itu tertutup kembali, dan pemuda itu tetap tinggal di dalamnya. Itulah karomah bagi seorang pemuda yang berbakti kepada kedua orang tuanya.

Tidak ada komentar: